SINOPSIS LASKAR PELANGI
Sebuah kisah nyata yang di ambil oleh penulisnya sendiri , buku “Laskar Pelangi” adalah sebuah buku yang menceritakan tentang masa kecil anak-anak dari Belitung.anak yang kurang mampu ini mencoba memperbaiki masa depan mereka dengan bersekolah.
SD Mammadiyah adalah sekolah dimana para anak-anak yang kurang mampu di belitung mencari ilmu. Sekolah yang tampak begitu rapuh dan menyedihkan di bandingkan dengan sekolah-sekolah Perusahaan Negara Timah.
Kesulitan terus menerus membayang-bayangi sekolah itu. Sekolah yang dibangun atas jiwa ikhlas dua orang guru, seorang kepala sekolah yang sudah tua yaitu Bapak Harfan Efendy dan ibu guru muda , ibu Muslimah Hafsari yang biasa di panggil dengan sebutan ibu Mus. Sekolah yang nyaris di bubarkan karena kekurangan murid itu terselamatkan berkat seorang anak bernama Harun. Sepanjang bersekolah harun tak pernah mendapatkan rapor.
Sekolah yang hanya mempunyai murid sepuluh ini sangatlah senang karena selain sekolah tidak jadi di tutup mereka juga senang karena akan mendapat pendidikan. Dari waktu ke waktu mereka berdua saling bahu membahu membesarkan hati kesebelas anak yang dari dulu hanya sepuluh kini bertambah satu anak . bahu membahu membesarkan hati anak tadi agar percaya diri , berani berkopetisi, agar menghargai dan memanfaatkan pendidikan sebagai hal yang sangat penting dalam kehidupan ini.
Sebuah keajaiban terjadi ketika sekolah SD Muhammadiyah , dipimpin oleh salah satu laskar pelangi mampu menjuarai karnaval mengalahkan sekolah-sekolah Perusahaan Negera dan keajaiban mencapai puncak ketika tiga orang anak anggota laskar pelangi (Boy, Lintang , Sahara) berhasil menjuarai lomba cerdas cermat tangkas mengalahkan sekolah-sekolah perusahaan Negara dan sekolah-sekolah negeri.
Seling beberapa waktu tak ayal , kejadian yang paling menyedihkan melanda sekolah SD Muhammadiyah ketika Lintang, siswa paling jenius anggota laskar pelangi itu harus berhenti sekolah padahal Cuma tinggal satu triwulan menyelesaikan SMP. Ia harus berhenti karena ia anak laki-laki tertua yang harus menghidupi keluarga, sebab ayahnya yang pergi berlaut tidak kunjung pulang .
Meskipun awal tahun 90-an sekolah Muhammadiyah itu akhirnya ditutup karena sama sekali sedah tidak bias membiayai diri sendiri. Tapi semangat, integritas , keluluhan budi dan ketekutan yang diajarkan Pak Harfan dan Bu Mus tetap hidup dalam hati para laskar pelangi. Akhirnya kedua guru bisa berbangga karena diantar sebelas orang anggota laskar pelangi sekarang ada yang menjadi wakil rakyat , ada yang menjadi research and development manager di salah satu perusahaan multi nasional paling penting di negeri ini, ada yang mendapatkan bea siswa international kemudian melakukan research di university de paris, Sorbonne dan lulus S2 dengan predikat with distinction dari sebuah universitas terkemuka di inggris.
Banyak hal-hal inspiratif yang dimunculkan buku ini. Buku ini memberikan contoh dan membesarkan hati. Buku ini memperlihatkan bahwa di tangan seorang guru,kemiskinan dapat diubah menjadi kekuatan,keterbatasan bukanlah kendala .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar